Senin, 24 Maret 2014

BCA: Djarum Kuasai 50,24% Saham



VIVAnews - Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengakui Grup Djarum melalui dua anak perusahaannya, PT Tricipta Mandhala Gumilang dan PT Caturgurwiratna Sumapala, telah menambah kepemilikan sahamnya di BCA. Grup Djarum membeli saham BCA dari UBS Securities melalui Credit Suisse Securities Indonesia.

"Kedua anak perusahaan Djarum itu adalah pemegang saham pengendali PT Sarana Menara Nusantara Tbk," kata Wakil Direktur Utama BCA, Jahja Setiamihardja, dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 22 Desember 2010.

Menurut Jahja, saham yang dibeli sebanyak 515 juta saham pada harga Rp6.700 per unit. "Dengan adanya transaksi ini, maka secara keseluruhan Grup Djarum memiliki sekitar 50,24 persen berdasarkan outstanding shares BCA," ujar dia.

Seperti diberitakan, Credit Suisse Securities Indonesia pada Senin 20 Desember 2010 memfasilitasi transaksi tutup sendiri atau crossing saham Bank Central Asia (BBCA) di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 515 juta saham. Transaksi yang dilakukan pada harga Rp6.700 per saham itu senilai Rp3,45 triliun.

Grup Djarum kini dikendalikan Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono yang merupakan orang terkaya Indonesia menurut versi Majalah Forbes. Harta bersih duet bersaudara ini mencapai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.

Mereka mewarisi kekayaan dari ayahnya sebagai produsen rokok kretek terbesar di Indonesia. Sebagian besar kekayaan mereka berasal dari Bank Central Asia, bank terbesar ketiga di Indonesia dan masuk jajaran perusahaan menakjubkan versi Forbes.

Robert dan Michael merupakan pemegang saham terbesar di Bank Central Asia. Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono melalui Farindo Holdings Ltd sebelumnya menguasai sekitar 47,15 persen saham BCA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar