Sistem Pengendalian Intern
Adalah suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi
dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam
perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan,
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan
membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya
pengendalian intern :
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern
dapat dibagi menjadi dua yaitu,
- Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls).
- Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah
terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan
memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan
tanggung jawab antar unit organisasi.
Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong
dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan
manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi)
Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang
ada, untuk kemudian diambil tindakan.
Elemen Pengendalian Internal
1.Lingkungan Pengendalian
2.Sistem Akuntansi
3.Prosedur Pengendalian
Berdasarkan pembahasan terhadap pelaksanaan sistem
pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan tunai maupun piutang yang
diberikan dari Koperasi Karyawan PT. Djarum Kudus.
1. Koperasi karyawan PT. Djarum Kudus merupakan koperasi
karyawan pertama di Jawa Tengah yang didirikan atas petunjuk Federasi Buruh
Seluruh Indonesia (FBSI) sekarang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan
pimpinan PT. Djarum Kudus Pertama kali didirikan pada tanggal 25 april 1975
dengan jumlah anggota 278 orang. Dan kemudian disahkan oleh Direktorat Koperasi
Jawa Tengah dengan nomor 8993/BH/VI pada tanggal 15 Desember 1976.
2. Sumber penerimaan kas pada Koperasi Karyawan PT. Djarum
Kudus antaran lain yaitu : bunga pinjaman, pembayaran angsuran, dan laba usaha.
3. Sistem Pengendalian Inter penerimaan kas (penjualan
tunai).
Sistem pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan
tunai cukup baik dengan diadakannya beberapa fungsi yaitu fungsi penjulan,
fungsi kas dan fungsi akuntansi. Serta dokumen yang digunakan yaitu faktur
penjualan tunai, pita register kas, daftar harian kas. Catatan yang digunakan
yaitu daftar penerimaan kas dan kartu persediaan, pengendalian intern yang
dilakukan yaitu setiap hari dilakukan pemeriksaan catatan akuntansi oleh fungsi
akuntansi dan fungsi kas untuk membandingkan saldo kas menurut catatan dengan
saldo kas fisiknya agar terjadi kesamaan antara keduanya.
4. Sistem Pengendalian Intern Peneriman Kas (piutang).
Sistem pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan
kredit yang merupakan piutang dari perusahaan sudah cukup baik dengan didorong
adanya fungsi kas, fungsi akuntansi piutang, dan fungsi pemeriksaan intern,
serta dokumen yang digunakan adalah slip tagihan bukti penerimaan kas (bon
merah), kuitansi. Catatan akuntansi yang digunakan jurnal penerimaan kas dan
kartu piutang. Pengendalian intern yang dilakukan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan dan penyalahgunaan jumlah kas dari penjualan kredit yaitu
dengan penyetoran langsung piutang koperasi oleh debitur ke bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar