Jumat, 21 Februari 2014

Pertahanan Produksi SKT PT.DJARUM



 

Di tengah-tengah persaingan ketat dalam produksi rokok, PT Djarum Kudus akan terus bersaing dengan produk lain di pasaran untuk memenuhi omsetnya. Meski demikian, PT Djarum tetap mempertahankan Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja.

"Meskipun ada penambahan mesin, selama ini Djarum masih terus mempertahan untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT)," jelas Purwono Nugroho, selaku Corporate Affair, PT Djarum Kudus, Jateng,  Kamis (19/12/2013).

Hingga sampai saat ini, PT Djarum dalam melakukan produksinya masih mampu mempertahankan sebanyak 35 persen untuk SKT dari total produksi rokok Djarum. Namun, pihak Djarum mengakui jika memang adanya tekanan dan perlu adanya upaya mencegah produksi SKT untuk terus menurun.

"Kita akan terus melakukan inovasi untuk terus mempertahankan SKT, jangan sampai terus menurun. Selama ini yang menjadi tekanan karena konsumen lebih banyak yang menginginkan rokok low tar low nicotine," sambung Purwono, dihadapkan para wartawan.

Prosuksi dengan cara SKT tersebut, PT Djarum Kudus mampu menyerap 50 ribu lebih pekerja yang tersebar di sebanyak 30 titik produksi yang berada di empat kota di Jawa Tengah. Sehingga dengan demikian PT Djarum akan terus mempertahankan rokok kretek itu untuk tetap mempekerjakan puluhan ribu pekerja itu.

"Rokok kretek merupakan rokok yang unik dan hanya ada di Indonesia, yang mana terdapat campuran cengkeh dalam rokok. Kita akan terus mempertahankan rokok kretek sebagai warisan Indonesia dengan berbagai tekanan yang ada," tambah Purwono Nugroho.

Sementara itu, pada tahun 2013 ini PT Djarum Kudus mampu memproduksi sebanyak 148,8 juta batang rojok tiap hari yang mampu menguasai 17 persen sampai 19 persen permintaan rokok skala nasional. Sedangkan jumlah produksi  tersebut merupakan hasil dari Sigaret Kretek Tangan (SKT) maupun dari hasil Sigaret Kretek Mesin (SKM).

"Jumlah 148,8 juta batang perhari itu mengalami peningkatan sekitar 5 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Dan target produksi tahun depan kita akan mempertahankan jumlah ini, karena banyaknya tekanan untuk bisnis rokok," pungkasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar