Senin, 28 April 2014

Bakti Olahraga Djarum Foundation




Berdirinya PB Djarum sejak tahun 1969, adalah wujud dari semangat sebuah cita-cita besar. Prestasi demi prestasi ditoreh. Kemenangan demi kemenangan diraih. Nama Indonesia pun berkibar di kejuaraan bulutangkis internasional. Kini dedikasi itu terus berlanjut. Dengan pemberian Djarum Beasiswa Bulutangkis yang memberi fasilitas modern bagi atlet muda berprestasi, semua demi terus mengangkat martabat dan kejayaan Indonesia di mata dunia.

Djarum percaya bahwa olahraga dan persaingan yang sehat merupakan bagian penting dari pembangunan karakter setiap orang. Melihat pentingnya hal ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat masyarakat melalui olahraga, terutama bulutangkis.


PB Djarum

Berawal dari semangat Djarum yang sangat menjunjung tinggi sportifitas dan semangat bersaing positif dalam meraih kemenangan, maka lahirlah Perkumpulan Bulutangkis Djarum (PB Djarum) di kota Kudus, Jawa Tengah.

Dari sinilah denyut bulutangkis di Kudus mulai terasa berdegup keras. PB Djarum pun terus berusaha membumikan bulutangkis, sebagai olahraga yang dapat membawa nama besar ibu pertiwi di kancah dunia.

Prestasi demi prestasi pun mulai nampak dan mengalir semakin deras. Melalui pembibitan dan pembinaan yang serius, PB Djarum berhasil melahirkan atlet-atlet bulutangkis yang tangguh, pantang menyerah, memiliki daya juang tinggi dan bermental juara.

Sebutlah Liem Swie King, Kartono, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Heryanto, dan Hadibowo, yang dijuluki "The Magnificent Seven of Djarum" saat merebut Piala Thomas 1984 – di era 1970 hingga 1980-an. Kemudian ada Ivana Lie, Kho Mei Hwa dan Ho Djay Ging di sektor putrinya.

Pada dekade 1990, generasi berikutnya muncul sosok Hariyanto Arbi, Alan Budi Kusuma, Ardy B. Wiranata, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Denny Kantono dan Antonius Budi Ariantho. Sementara di bagian putri ada Yuni Kartika, Yuliani Sentosa, Minarti Timur, Ellen Angelina dan Zelin Resiana. Mereka semua turut memberikan andil penting dalam era keemasan bulutangkis Indonesia. Gelar-gelar bergengsi seperti All England, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas, Piala Uber, hingga Olimpiade berhasil mereka menangkan secara bergiliran.

Di era milenium baru, generasi PB Djarum melahirkan Sigit Budiarto, Luluk Hadiyanto, Maria Kristin, Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, Liliyana Natsir, Vita Marissa, Dionysius Hayom Rumbaka, Fran Kurniawan, Muhammad Rijal, Maria Febe Kusumastuti, Berry Angriawan, Debby Susanto, Riyanto Subagja, Shendy Puspa Irawati, Lukhi Apri Nugroho, Anissa Saufika, Praveen Jordan,  Edi Subaktiar, Gloria Emanuelle Widjaya, Melati Daeva Oktavianti, Rosyita Eka Putri  Sari, Ihsan Maulana Mustofa, M. Bayu Pangisthu dan Kevin Sanjaya.


Djarum Beasiswa Bulutangkis

Semangat untuk terus berprestasi. Itulah yang hingga kini masih terus kami pegang teguh. Salah satu wujud dari semua itu adalah berdirinya GOR Jati-Kudus yang kini disebut Pusat Pelatihan Bulutangkis Djarum, pada tahun 2006. GOR tersebut menjadi pusat pelatihan yang begitu berdiri megah, di atas tanah seluas 43.207 m2.

Komitmen dan perhatian Djarum terhadap bulutangkis memang takkan pernah pudar. Meski prestasi Indonesia mengalami pasang surut. Pusat pelatihan baru ini menjadi langkah lanjutan untuk mencetak calon juara dunia.

PB Djarum secara rutin melakukan seleksi audisi umum 1 kali dalam setahun, di setiap musim liburan sekolah anak-anak. Audisi umum ini dilakukan untuk mencari bibit bulutangkis yang berpotensi di usia 10-15 tahun. Pendaftar yang memenuhi persyaratan boleh mengikuti audisi umum tanpa dipungut biaya.


Apa Yang Dicakup Beasiswa Bulutangkis PB Djarum?

    Penginapan yang nyaman dan serba modern, asrama untuk putra dan putri terpisah
    Ruang latihan eksklusif dengan 16 lapangan dan 1 lapangan pasir di GOR Djarum Jati Kudus, dan 3 lapangan di GOR Djarum Petamburan Jakarta
    Penyediaan makanan dan kualitas gizi yang sempurna
    Alat dan perlengkapan bulutangkis berkualitas seperti raket dan shuttlecock
    Fasilitas penunjang lain seperti ruang fitness, ruang serbaguna, ruang fisioterapi, ruang pijat/ urut, serta ruang perpustakaan, komputer dan akses internet
    Akses mendapatkan fasilitas olahraga dan pelatih bulutangkis bertaraf internasional seperti :
        Pelatih Ganda : Christian Hadinata, Aryono Miranat, Antonius Budi Ariantho, Sigit Budiarto, David Pohan, Rudy Gunawan Haditono, dan Ade Lukas
        Pelatih Tunggal : Fung Permadi, Hastomo Arbi, Agus Dwi Santoso, Ellen Angelina, Anjib Kurniawan, Rusmanto Djoko Semaun, Agung Susilo, dan Ferry
        Team Manager : Fung Permadi
    Kesempatan berlatih dengan para atlet PB Djarum, pemain bulutangkis nasional, dan juga mantan pemain bulutangkis kelas dunia
    Dibebaskan dari biaya pendaftaran, biaya perjalanan, dan biaya akomodasi dalam setiap mengikuti turnamen bulutangkis tingkat nasional dan internasional


Program Olahraga lainnya

Untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia, program Bakti Olahraga Djarum Foundation menyelenggarakan kegiatan Djarum Badminton All Stars di daerah yang berbeda setiap kali penyelenggaraan. Kegiatan ini diisi dengan coaching clinic untuk atlet pemula dan pelatih lokal yang memaparkan hal-hal mendasar dalam melatih seorang atlet dan memolesnya untuk menjadi seorang juara serta pertandingan eksebisi yang menampilkan legenda PB Djarum, atlet PB Djarum yang masih aktif dan atlet lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar